Kadishub Klaim Pendapatan Trans Padang Naik Sejak Pakai Kartu Brizzi

Cerita padang– Dinas Perhubungan Kota Padang menyebutkan, penggunaan kartu Brizzi bagi penumpang Trans Padang punya dampak positif. Perusahaan transportasi masal kota Padang itu meraih keuntungan yang lebih banyak setiap harinya. Karena itu, Dishub berharap penggunaan kartu ini didukung masyarakat.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Padang Dian Fakhri menyebutkan sebelum memakai kartu Brizzi, setiap harinya Trans Padang mendapat keuntungan sebanyak Rp18 hingga 19 juta. Sedangkan sejak memakai kartu Brizzi bisa mencapai Rp24 juta setiap harinya.

Menurutnya, sebelum memakai kartu menggunakan sistem setoran yang kadang tidak jelas. Akibatnya seringkali terjadi kebocoran. Sehingga memakai kartu Brizzi adalah upaya untuk menyelamatkan pemasukan keuangan daerah. Ia berharap masyarakat mendukung pemakaian kartu Brizzi. Karena, sistem ini memberikan keuntungan untuk kas daerah.

Kena protes sejak awal memang sudah banyak. Mereka berpikir kalau dapat batal aturan ini. Mohon maaf, sistem ini tidak akan batal, kita akan maju terus. Itulah caranya menyelamatkan uang daerah,” katanya. Ia berharap tidak ada lagi protes terhadap penggunaan kartu Brizzi. Dengan begitu dishub bisa terus fokus mengembangkan Trans Padang di koridor yang baru. Saat ini Dishub dalam proses pembuatan halte untuk koridor di Jalan Bypass.

Pembayaran nontunai untuk angkutan Trans Padang

Pada perayaan Hari Kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia, Pemerintah Kota Padang mulai memberlakukan pembayaran nontunai untuk angkutan Trans Padang untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan menekan pengeluaran untuk pencetakan karcis.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Padang Dian Fikri mengatakan pembayaran nontunai sudah berangsur diterapkan tahun ini namun belum secara tetap menggantikan pembayaran tunai dengan sistem karcis.

Menurutnya kebijakan itu diambil selain untuk mencegah kebocoran ongkos penumpang juga sebagai bentuk efisiensi pengeluaran dalam mencetak karcis yang anggarannya bisa mencapai Rp200 juta per tahun. Selain mengurangi pengeluaran Pemkot Padang untuk membuat karcis, lanjut Fikri, penerapan nontunai juga salah satu upaya untuk mengurangi sampah yang dihasilkan dari karcis penumpang.

Trans Padang tidak pernah mencapai target

Ia menyebutkan kebijakan itu untuk mendukung pencapaian PAD karena realisasi PAD dari Trans Padang tidak pernah mencapai target. Realisasi PAD bus Trans Padang pada 2018 tercatat hanya sekitar Rp8 miliar dari target Rp10,45 miliar. Begitu juga dengan tahun 2017, target PAD Rp8,8 miliar sedangkan realisasi hanya Rp7,6 miliar.

Menurutnya kebijakan pembayaran nontunai tersebut akan mempermudah dan memberikan keuntungan pada penumpang karena kartu tersebut tidak hanya berlaku untuk pembayaran trans Padang saja, tetapi bisa dipakai untuk keperluan apa saja.

JasaBacklink.co.id berperan sebagai penghubung antara Blogger dan Advertiser saling kerjasama menghasilkan konten yang dapat menarik minat target audience website bisnis serta penghasilan untuk Blogger.

Pembayaran
Kantor

PT. SEO DIGITAL INDONESIA

Jl. Raya Sumurwatu Blok Lengek 1 Ds. Jatimulya Kec. Terisi Kab. Indramayu Jawa Barat Indonesia

Email: [email protected]